Beberapa hal penting dari unsur-unsur transisi deret kedua dan ketiga dibandingkan dengan deret pertama adalah :
► 1. Jari-jari. Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga lebih besar dibanding periode pertama.
► 2. Tingkat Oksidasi. Untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga, pada tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil daripada unsur periode pertama.
► 3. Kimia Larutan. Ion akuo dari unsur transisi periode kedua dan ketiga pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau tidak terlalu penting.
► 4. Ikatan Logam-logam. Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga akan lebih mudah untuk membentuk ikatan M-M daripada unsur transisi periode I.
► 5. Sifat Magnetik. Umumnya unsur-unsur periode kedua dan ketiga mempunyai sifat magnetik yang sedikit penggunaannya dibandingkan dengan unsur transisi periode pertama.
► 6. Stereokimia. Unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga umumnya mempunyai bilangan koordinasi yang lebih tinggi yaitu VIII dan VIII dibandingkan unsur transisi periode pertama, dengan pengecualian untuk unsur platina bilangan koordinasi tertinggi 6.
►
► ZIRKONIUM (Zr) DAN HAFNIUM (Hf)
KELIMPAHAN :
Beberapa mineral sumber zirkonium :
- Baddeleyite (ZrO2)
- Zirkon (ZrSiO2)
Untuk memisahkan ion zirkonium dan hafnium digunakan metode penukar ion atau
ekstraksi-pelarut secara bertingkat.
SIFAT-SIFAT DARI UNSUR ZIRKONIUM DAN HAFNIUM
- Logam zirkonium seperti halnya logam titanium bersifat keras dan tahan korosi
(mp 18550C)
- Terbakar di udara pada temperatur tinggi, bereaksi lebih cepat dengan nitrogen dan
oksigen membentuk nitrida, oksida dan oksida nitrida (Zr2ON2).
BEBERAPA SENYAWAAN DARI ZIRKONIUM DAN HAFNIUM
- Halida, halida MCl4, MBr4 dan MI4 pada fase gas berbentuk tetrahedral tetapi pada
kondisi padat merupakan polimer dengan jembatan halida.
- Zirkonium oksida, (ZrO2) merupakan kristal putih yang keras dan tidak larut (mp 27000C),
tahan terhadap asam dan basa, memiliki sifat mekanis yang baik digunakan untuk tungku
furnace.
► NIOBIUM (Nb) DAN TANTALUM (Ta)
KELIMPAHAN :
- Kelimpahan niobium 10-12 kali lebih besar daripada tantalum pada kulit bumi.
MINERAL SUMBER NIOBIUM DAN TANTALUM :
- Mineral seri kolumbite-tantalite yang komposisi utamanya (Fe/Mn)(Nb/Ta)2O6.
- Mineral pyrochlore merupakan campuran kalsium natrium niobat.
SIFAT-SIFAT DARI NIOBIUM DAN TANTALUM :
- Logam mengkilat, titik leleh tinggi (Nb 24680C, Ta 29960C)
- Tahan terhadap asam dapat larut dalam campuran HNO3-HF.
- Bereaksi lambat dengan leburan NaOH.
BEBERAPA SENYAWAAN NIOBIUM DAN TANTALUM
► Senyawa oksigen. Nb2O5 dan Ta2O5 meruapakan serbuk putih yang bersifat inert. Tidak larut dengan semua asam kecuali dengan HF pekat, larut dalam leburan NaOH dan NaHSO4.
► Halida, MF5, pentaflourida dibuat melalui reaksi flourinasi dari logamnya. Merupakan padatan putih volatil (mp 800C, bp 2350C/Nb, mp 950C, bp 2290C/Ta) dalam keadaan cair tidak berwarna dan volatil.
► MCl5, pentaklorida dibuat melalui reaksi klorinasi dari logamnya, merupakan padatan kuning, terhidrolisis menjadi hidrat oksida.
► MOLIBDENUM (Mo) DAN WOLFRAM (W)
KELIMPAHAN :
Kelimpahan kedua unsur ini berkisar 10-4% pada batuan metalurgi. Beberapa mineral sumber utama molibdenum (Mo) dan wolfram (W) antara lain :
- Molibdenit (MoS2) dan wulfenit (PbMoO4), MgMoO4
- Scheelite (CaWO4) dan wolframite [Fe(Mn)WO4]
METODE ISOLASI MOLIBDENUM (Mo) DAN WOLFRAM (W)
1. Molibdenum (Mo)
Mineral Mo dilakukan proses foam flotation untuk memperoleh MoO3
direduksi dengan karbon untuk memperoleh logamnya.
2. Wolfram (W)
Mineral tungsen (wolfram) dihancurkan secara mekanik dan direaksikan
dengan lelehan NaOH. Lelehannya dilarutkan dalam air untuk memperoleh
Na-tungsenat yang kemudian diasamkan untuk mendapatkan WO3 kemudian
direduksi dengan hidrogen dan diperoleh logamnya.
KEGUNAAN :
1. Paduan logam untuk alat pemotong pada suhu tinggi
2. Filamen lampu
SIFAT-SIFAT DARI UNSUR Mo DAN W
1. Tahan terhadap asam
2. Tahan terhadap panas (mp 26100C (Mo), 34100C(W)
3. Tahan terhadap oksigen
4. Reaktip dengan flourin membentuk heksaflourida
SENYAWAAN DARI MOLIBDENUM DAN WOLFRAM
1. Oksida : Beberapa oksida yang umum seperti : MoO3(putih), WO3(kuning), MoO2 dan WO2
- Trioksida dibuat memanaskan logam dengan senyawa
lain seperti sulfida dalam oksigen.
- Dioksida dibuat dengan mereduksi trioksida dengan
hidrogen atau NH3 pada suhu ± 4700C.
2. Halida, MOF6 dan WF6 dibuat dengan reaksi flourinasi
terhadap logamnya. Kedua halida tersebut mudah
terhidrolisis.
- Mo2Cl10 dibuat melalui klorinasi logamnya.
- WCl6 dibuat melalui klorinasi logamnya.
► TECHNETIUM (Tc) DAN RHENIUM (Re)
Unsur-unsur ini berbeda dengan unsur Mn yang ada dalam satu golongan dalam beberapa hal :
1. Tidak terdapat/sedikit unsur-unsur yang stabil dalam biloks dua (II),
2. Terdapat sedikit senyawa kationik dalam setiap tingkatan bilangan
oksidasi,
3. Stabilitas dari kedua unsur ini pada bilangan oksidasi IV dan V untuk
bilangan oksidasu V sebagai senyawaan okso,
4. Anion okso MO4- merupakan pengoksidasi yang lebih lemah dibandingkan
ion permanganat,
5. Pada tingkat oksidasi II sampai IV cenderung membentuk ikatan logam-
logam (M-M)
KELIMPAHAN, KEGUNAAN, DAN ISOLASI UNSURNYA :
- Rhenium diperoleh dari mineral molibdenite (MoS) atau dari bijih Cu.
- Technetium diperoleh dari peluruhan uranium.
- Rhenium digunakan untuk paduan Pt-Re untuk katalis perengkahan minyak
bumi.
- Technetium karena merupakan unsur radioaktip digunakan untuk scanning
pada dunia kedokteran.
► SENYAWAANNYA
1. Oksida : beberapa oksida yang dikenal dari unsur ini :
Rhenium Technetium
Oksida Warna Oksida Warna
Re2O3.xH2O Hitam TeO2 Hitam
ReO2 Coklat
ReO3 Merah
Re2O3 Biru Te2O7 Kuning
Re2O7 Kuning
2. Halida : beberapa halida yang dikenal :
- ReF6 dan ReF7 yang bersifat volatil
- Re2Cl10 diperoleh dari reaksi klorinasi pada T 5500C
Terdekomposisi
Re2Cl6
► RUTHENIUM, OSMIUM, RHODIUM, IRIDIUM DAN PLATINA
Beberapa sifat dari logamnya.
► SENYAWAAN
1. Oksida, beberapa senyawaan dari unsurnya terlihat pada tabel berikut :
2. Halida, beberapa halida flour dari unsur-unsur golongan VIII
Beberapa halida lainnya :
► PERAK (Ag) dan EMAS (Au)
Seperti halnya tembaga, perak dan emas mempunyai elektron tunggal pada orbital s dan orbital d yang terisi penuh elektron, tetapi meskipun mempunyai kesamaan dalam hal struktur elektronik dan potensial ionisasi sedikit sekali kemiripan antara Ag, Au dan Cu. Beberapa kimiripan tersebut antara lain :
1. Semua logam mempunyai bentuk kristal yang sama yaitu kubus pusat muka.
2. Cu2O dan Ag2O mempunyai struktur kubus pusat badan dimana atom logam
mempunyai dua atom O tetangga dan tiap-tiap atom oksigen dikelilingi oleh
empat atom logam pada bidang tetrahedral.
3. Meskipun konstata stabilitas dari kompleks halida dari beberapa logam berurut
seperti F>Cl>Br>I, tetapi kompleks halida dari ion CuI dan AgI justru
berurut kebalikannya.
4. CuI dan AgI ( dan beberapa senyawa AuI) mempunyai kesamaan tipe baik
dalam bentuk ion dan senyawa seperti [MCl2]-, [Et3AsMI4] dan K2MCl3.
5. Beberapa kompleks tertentu dari CuII dan AgII merupakan isomorf, dan
AgIII, AuIII, dan CuII juga menghasilkan senyawa kompleks yang mirip.
KEBERADAAN DAN SIFAT UNSUR-UNSURNYA
- Perak dan emas tersebar luas dialam. Perak dan emas disamping ditemukan sebagai logam juga umumnya ditemukan dalam bentuk bijih sulfida, bisanya terdapat bersamaan dengan sulfida dari Fe, Cu, dan Ni.
- Sumber utama emas dan perak didapatkan di Afrika Selatan dan Rusia. Perak juga ditemukan sebagai mineral AgCl
- Perak berwarna putih, mengkilap, lembut dan dapat ditempa (mp 9610C) dan mempunyai konduktivitas termal dan listrik yang paling tinggi.
- Perak sedikit kurang reaktip dibandingkan tembaga kecuali terhadap belerang dan hidrogen sulfida yang dengan cepat menghitamkan permukaan perak.
- Perak larut dalam asam pengoksidasi dan dalam larutan sianida dengan adanya oksigen atau peroksida.
- Emas bersifat lembut, logam kuning (mp 10630C) dengan memiliki kemudahan untuk ditarik dan ditempa paling tinggi dari unsur-unsur yang lain.
- Emas secara kimiawi tidak reaktip dan tidak mudah bereaksi dengan oksigen atau belerang, tetapi bereaksi cepat dengan halogen atau dengan larutan yang mengandung atau melepaskan klor seperti aquaregia, dan emas larut dalam larutan sianida dengan adanya udara atau hidrogen peroksida membentuk kompleks [Au(CN)2]-
SENYAWAAN PERAK
1. PERAK (I). Perak(I) merupakan bilangan oksidasi yang umum. Ion AgI dalam air berada dalam bentuk [Ag(H2O)2]+, tetapi ligan air sangat labil dan tidak ada bentug garam hidrat dari AgI yang dikenal.
2. SENYAWAAN BINER
- PERAK(I) OKSIDA. Penambahan dari alkali hidroksida dalam
larutan AgI menghasilkan endapan coklat gelap yang sulit
dipisahkan dari ion alkali.
- PERAK (I) SULFIDA. Penambahan hidrogen sulfida pada larutan
perak menghasilkan endapan hitam Ag2S, yang mana semua
senyawa dari perak sulfida memiliki sifat sedikit larut dalam air
(log Ksp ≈ 50).
- PERAK(I) HALIDA. Fluorida membentuk hidrat seperti AgF.4H2O
yang dibuat dengan melarutkan kristal Ag2O dalam larutan HF.
- KOMPLEKS PERAK (I). Komplek perak(I) mempunyai variasi yang
sangat luas baik yang didapatkan sebagai larutan atau sebagai
padatan.
SENYAWAAN PERAK (II) DAN PERAK(III)
PERAK(II) FLOURIDA. Merupakan padatan coklat tua yang didapatkan melalui proses flourinasi dari AgF atau senyawaan Ag lainnya melalui pengaturan temperatur.
SENYAWAAN EMAS
1. OKSIDA. Hanya Au2O3 yang dikenal, walaupun penambahan basa pada larutan AuCl4- menghasilkan Au2O3.nH2O sebagai endapan amorf coklat, endapan tersebut terdekomposisi pada pemanasan menjadi Au, O2 dan H2O.
2. HALIDA. Emas(III) flourida paling baik dibuat melalui flourinasi dari Au2Cl6 pada 3000C dan membentuk kristal orange yang terdekomposisi menjadi logamnya pada 5000C.
No comments:
Post a Comment